Pdt. Johanes Tuwaidan: ASN Harus Memahami Cara Berpikir Allah untuk Tingkatkan Spiritualitas dan Kinerja

Jakarta –  Dalam kegiatan Bina Spritualitas Kristen bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian Agama RI (Kemenag RI), Pdt. Johanes Imanuel Tuwaidan, S.Th., M.Min. menyampaikan renungan tentang “Memahami Cara Berpikir Allah.”  Acara yang berlangsung pada Senin, 17 Februari 2025 ini bertujuan untuk meningkatkan spiritualitas dan kinerja ASN di lingkungan Kemenag RI.

Pdt. Johanes Tuwaidan, pendeta dari GKI Palsigunung Depok, membuka renungannya dengan mengutip Pengkhotbah 3:11, yang mengingatkan bahwa manusia terbatas dalam memahami rencana Allah.  Beliau kemudian mengkontraskan cara berpikir manusia yang lazimnya mengasosiasikan kebahagiaan dengan kekayaan dan kemakmuran, dengan cara berpikir Allah yang seringkali terbalik.

“Manusia berpikir kaya itu bahagia, tetapi Firman Tuhan justru mengatakan, ‘Berbahagialah mereka yang miskin dan lapar’,”  ungkap Pdt. Johanes.  Beliau menjelaskan bahwa melalui kemiskinan dan kelaparan, manusia belajar kerendahan hati, menghargai hal-hal kecil, dan menjadi lebih kreatif dalam mencari solusi. Inilah yang disebutkannya sebagai “Cara Berpikir Terbalik” ala Allah.

Pdt. Johanes juga menekankan perbedaan fokus antara Allah dan manusia. “Allah melihat hati, tetapi manusia melihat penampilan,”  ujarnya.  Menurutnya, hati yang tulus akan teruji melalui perbuatan dan karya nyata, sementara penampilan luar bisa menipu.

Untuk memahami cara berpikir Allah, Pdt. Johanes  menjelaskan dua kunci:  pertama, melalui Firman Tuhan, dan kedua, dengan mengadopsi “Cara Berpikir Terbalik.”  Dengan memahami cara berpikir Allah, ASN diharapkan mampu bersyukur dalam segala situasi, berpikir positif, dan melihat segala sesuatu dari perspektif kebaikan yang Tuhan rancangkan.

Renungan ini menjadi bagian penting dalam Ibadah Awal Minggu Kerja yang rutin diadakan oleh Ditjen Bimas Kristen Kemenag RI.  Diharapkan, melalui pembinaan spiritual seperti ini, ASN Kemenag RI semakin termotivasi untuk meningkatkan kinerja dan memberikan pelayanan terbaik, dilandasi pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai keagamaan. (Mas Dharma EL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *