PWGI Dan Kerygma Digital

Oleh : Dharma Leksana, S.Th., M.Si.

Beritasiber.online – Jakarta, Di era digital yang serba terhubung ini, di mana informasi bergerak begitu cepat dan batasan geografis semakin pudar, peran media dan jurnalisme mengalami transformasi yang signifikan. Di tengah perubahan ini, Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (PWGI) hadir dengan tantangan dan peluang baru dalam menjalankan fungsinya. Salah satu fungsi mendasar yang relevan dengan PWGI, khususnya dalam konteks kekristenan, adalah kerygma.  Artikel ini akan mengeksplorasi relasi antara PWGI dan fungsi kerygma, serta bagaimana relasi ini termanifestasi dan dapat dioptimalkan di era digital.

Memahami Kerygma: Inti Pewartaan Iman Kristen

Kerygma, berasal dari bahasa Yunani κήρυγμα (kērygma), secara teologis merujuk pada proklamasi atau pewartaan inti dari iman Kristen.  Kerygma bukan sekadar informasi atau berita biasa; ia adalah pesan sentral tentang keselamatan dalam Yesus Kristus.  Dalam tradisi Kristen, kerygma seringkali mencakup elemen-elemen kunci seperti:

  • Pewartaan tentang Yesus Kristus: Mengumumkan identitas Yesus sebagai Mesias, Anak Allah, dan Tuhan.
  • Kematian dan Kebangkitan Kristus: Menekankan pengorbanan Kristus melalui kematian-Nya di kayu salib sebagai penebusan dosa manusia, dan kemenangan-Nya atas maut melalui kebangkitan.
  • Panggilan untuk Pertobatan dan Iman: Menyampaikan ajakan kepada pendengar untuk bertobat dari dosa-dosa mereka dan beriman kepada Yesus Kristus sebagai jalan keselamatan.
  • Janji Pengampunan dan Hidup Kekal: Menawarkan janji pengampunan dosa dan kehidupan kekal bagi mereka yang percaya dan mengikuti Kristus.

Kerygma adalah inti dari Injil dan merupakan fondasi dari misi gereja untuk memberitakan kabar baik kepada seluruh dunia.  Secara tradisional, kerygma disampaikan melalui khotbah, pengajaran, dan kesaksian lisan. Namun, di era digital, lanskap penyampaian kerygma telah mengalami perluasan dan transformasi yang signifikan.

PWGI: Jembatan antara Jurnalisme dan Nilai-Nilai Kristiani

Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (PWGI) adalah organisasi yang menghimpun wartawan-wartawan yang memiliki latar belakang gereja lintas denominasi dan berpegang pada nilai-nilai Kristiani.  PWGI memiliki peran penting dalam:

Mempromosikan Jurnalisme Beretika: Mendorong praktik jurnalisme yang menjunjung tinggi kebenaran, keadilan, kejujuran, dan tanggung jawab, yang selaras dengan nilai-nilai etika Kristiani.

Menyuarakan Isu-isu Keagamaan dan Kemanusiaan: Memberikan perhatian khusus pada isu-isu yang berkaitan dengan kehidupan beragama, nilai-nilai kemanusiaan, keadilan sosial, perdamaian, dan kerukunan, dari perspektif Kristiani.

Membangun Jaringan Wartawan Kristen: Memfasilitasi jaringan dan solidaritas antar wartawan Kristen di Indonesia untuk saling mendukung dan bertumbuh dalam profesionalisme dan iman.

Menjadi Mitra Gereja dan Masyarakat: Berkolaborasi dengan gereja dan organisasi masyarakat dalam menyuarakan nilai-nilai positif dan membangun kehidupan bangsa yang lebih baik.

Relasi PWGI dan Fungsi Kerygma di Era Digital:

Di era digital, PWGI memiliki peluang unik untuk memperluas jangkauan dan efektivitas penyampaian kerygma melalui berbagai platform media digital.  Relasi antara PWGI dan fungsi kerygma di era digital dapat dilihat dari beberapa aspek:

Platform Digital sebagai Arena Pewartaan:  Internet, media sosial, website berita daring, podcast, dan video streaming menjadi arena baru untuk menyampaikan kerygma. PWGI dapat memanfaatkan platform-platform ini untuk memberitakan nilai-nilai Kristiani, kisah-kisah inspiratif, dan pesan-pesan damai kepada khalayak yang lebih luas, termasuk generasi muda yang sangat aktif di dunia digital.

Jurnalisme sebagai Sarana Kerygma:  Karya jurnalistik yang dihasilkan oleh anggota PWGI dapat berfungsi sebagai sarana kerygma. Artikel berita, opini, fitur, foto, dan video yang dibuat dengan integritas, kejujuran, dan perspektif Kristiani dapat menyampaikan nilai-nilai Injil secara implisit maupun eksplisit kepada pembaca dan pemirsa.

Melawan Disinformasi dan Ujaran Kebencian:  Di era digital, informasi palsu (hoax) dan ujaran kebencian seringkali menyebar dengan cepat dan masif. PWGI memiliki peran penting untuk melawan disinformasi dan narasi negatif dengan menyajikan berita yang benar, akurat, dan berimbang, serta mempromosikan pesan-pesan damai, kasih, dan rekonsiliasi di ruang digital. Kerygma menjadi landasan moral dalam melawan kegelapan informasi.

Membangun Komunitas Online yang Positif:  PWGI dapat membangun komunitas online yang positif melalui media sosial dan platform digital lainnya. Komunitas ini dapat menjadi tempat untuk berbagi nilai-nilai Kristiani, berdiskusi tentang isu-isu keagamaan dan sosial, saling mendukung, dan memperkuat iman di tengah tantangan dunia digital.

Inovasi dalam Penyampaian Pesan:  Era digital membuka peluang untuk inovasi dalam penyampaian pesan kerygma. PWGI dapat bereksperimen dengan format-format konten digital yang kreatif dan menarik, seperti video pendek, infografis, meme positif, animasi, podcast inspiratif, dan konten interaktif lainnya untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam.

Tantangan dan Peluang PWGI dalam Kerygma Digital:

Meskipun peluangnya besar, PWGI juga menghadapi tantangan dalam menjalankan fungsi kerygma di era digital:

Tantangan:

Persaingan Perhatian: Ruang digital sangat penuh dengan informasi dan hiburan. PWGI perlu berjuang untuk mendapatkan perhatian audiens di tengah persaingan yang ketat.

Algoritma Media Sosial: Algoritma media sosial dapat membatasi jangkauan konten. PWGI perlu memahami cara kerja algoritma dan mengembangkan strategi konten yang efektif untuk meningkatkan visibilitas.

Polarisasi dan Ujaran Kebencian: Ruang digital seringkali diwarnai polarisasi dan ujaran kebencian. PWGI perlu menavigasi tantangan ini dengan bijaksana dan tetap fokus pada penyampaian pesan damai dan kasih.

Menjaga Integritas Jurnalistik dan Nilai Kristiani: PWGI harus menjaga keseimbangan antara menyampaikan pesan kerygma dan mempertahankan integritas jurnalistik serta nilai-nilai Kristiani. Pewartaan iman tidak boleh mengorbankan prinsip-prinsip jurnalisme yang objektif, akurat, dan berimbang.

Peluang:

Jangkauan Global: Media digital memungkinkan PWGI untuk menjangkau audiens global tanpa batasan geografis. Kerygma dapat disebarkan ke berbagai belahan dunia melalui internet.

Interaktivitas dan Keterlibatan: Platform digital memungkinkan interaksi dan keterlibatan yang lebih besar dengan audiens. PWGI dapat membangun dialog, menerima feedback, dan membangun relasi yang lebih dekat dengan pembaca dan pemirsa.

Personalisasi Pesan: Teknologi digital memungkinkan personalisasi pesan kerygma sesuai dengan kebutuhan dan minat audiens yang berbeda.

Kolaborasi dan Jaringan: Media digital memudahkan kolaborasi dengan organisasi gereja, lembaga keagamaan, dan individu di berbagai tempat untuk memperkuat upaya penyampaian kerygma.

Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (PWGI) memiliki peran yang semakin penting di era digital dalam menyuarakan kerygma, kabar baik iman Kristen. Dengan memanfaatkan platform digital secara bijak dan strategis, PWGI dapat memperluas jangkauan pewartaan, membangun komunitas online yang positif, melawan disinformasi, dan berinovasi dalam menyampaikan pesan-pesan damai dan kasih. 

Tantangan memang ada, namun peluang yang terbuka sangat besar.  Semoga PWGI terus menjadi agen perubahan positif di dunia media digital, membawa terang dan harapan bagi banyak orang melalui jurnalisme yang berintegritas dan berlandaskan nilai-nilai Kristiani.  Kerygma digital adalah panggilan PWGI di zaman ini, sebuah panggilan untuk mewartakan kebenaran dan kasih Kristus di tengah hiruk pikuk dunia maya.

Penulis : Dharma Leksana, S.Th., M.Si.

  • Ketua Umum Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (PWGI)
  • Pendiri Media Online Wartagereja.co.id
  • Direktur PT. Dharma Leksana Media Group
  • Komisaris PT. Berita Kampus Mediatama
  • Direktur PT. Untuk Indonesia Seharusnya
  • Direktur PT. Berita Siber Indonesia Raya
  • Komisaris PT. Liputan Media Online Network
  • Komisaris PT. Media Kami Untuk Bangun Negeri
  • Komisaris PT. Media Kantor Hukum Online
  • Ketua Umum Yayasan Berita Siber Indonesia (YABERSI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *